Twitter Facebook MySpace YouTube RSS Feed

LINGUISTIK



1.   Percakapan dua orang anak yaitu antara Ramadhan dengan Lukman Hakim.
      Ramadhan           : “Man! Kamu mau ke mana?”
      Lukman               : “Saya mau ke internet
      (lokasi percakapan di kontrakan, hari selasa tanggal 3 November 2009)
Penjelasan
Kalimat yang diucapkan Lukman sebagai jawaban atas pertanyaan dari Ramadhan secara semantik salah, sebab preposisi {ke} hanya bisa masuk atau hanya menjelaskan nama tempat, oleh sebab itu, kalimat yang diujarkan oleh lukam salah sebab internet bukan nama tempat melainkan nama media. Sehingga kalimat tersebut tidak logis karena tak seorang pun yang bisa masuk ke media tersebut dengan fisiknya.
Klarifiksi
Seharusnya kalimat tersebut akan berbunyi
Ramadhan       : “Man! Kamu mau ke mana?”
Lukman           : “Saya mau ke warnet
Dengan demikian, makna kalimat tersebut tidak rancau lagi sehingga logistif

2.                                                          PENGHARGAAN

Bacharudin Jussuf Hadidie
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………, penghargaan ini  diberikan juga kepada bekas Wapres Jussuf Kalla pada maret lalu.
(sumber: majalah TEMPO edisi 9-15 November 2009 halaman 12).
Penjelasan
Kata bekas seperti yang tampak pada kalimat diatas, secara semantik memiliki konotasi yang negatif sesuatu yang sudah tidak dipakai lagi dan ketika terpakai memiliki kedududkan atau nilai yang rendah bahakan hina. Kata bekas cocok dipakai pada profesi seperti: pembantu rumah tangga, pengojek, tukang sapu jalan, kernet, germo, tukang parkir,dan lain-lain, pada benda: perabot rumah tangga, pakaian, ronsokan dan lain-lain.
Sehingga tidak etis dan tidak tepat jika kita gandengkan kata Wapres dengan kata bekas tersebut, karena sungguh jabatan sebagai wakil presiden adalah jabatan yang sangat mulya dan terpuji.
Klarifiksi
Kata yang cocok untuk ganbenagan Wapres tersebut yang memilki konotasi yang fositif adalah mantan, sehingga kalimat yang seharusnya adalahn penghargaan ini  diberikan juga kepada mantan Wapres Jussuf Kalla pada maret lalu. Demikian juga dengan profesi-profesi lainnya yang dianggap baik oleh masyarakat seperti Gubernur, Bupati, TNI, Polisi, Dokter, Guru, dan lain-lain harus menggunakan kata mantan untuk ungkapan yang menyatakan “sudah berhenti menekuni jabatan tersebut”.

3. Saya mendengar sebuah percakapan dalam bahasa Jawa berbunyi “mlebune metu ngendi?”, jika Dibahasaindonesiakan menjadi “masuknya keluar mana?”.
            A : “mlebune metu ngendi, Kok aku gak ndlok”?
                  (masuknya keluar mana, kok saya tidak lihat”?)
            B : “yo ning lawanglah mosok lewat jendelo”
                  (“ya pintulah masak lewat jeedela”)
(sumber: percakapan dari dua orang mahasiswa (nama tak dikenal, di ruang H7, gedung multukultural tanggal 02 Desember 2009 )
Penjelasan
Kalimat “mlebune metu ngendi?(masuknya keluar mana?)”, merupkan kalimat yang dianggap anomali oleh Lingusitik struktural maupaun sematik, sebab jelas tidak ada pekerjaan masuk yang dilakukan dengan keluar artinya ini adalah sebuah ketidakbermaknaan.
Klarifiksi
Kalimat di atas supaya tidak anomali maka haruslah kita merubah kosa katanya dengan kosa kata yang sekiranya cocok dengan kontek dan mendatangkan sebuah inferensi yang benar yaitu kata keluar kita ganti dengan kata lewat, sebab kami berkeyakinan bahwa yang ingin di tanyakan oleh penanya pada percakapan tersebut adalah “kamu masuk lewat mana?” hal tersebut bisa saya buktikan (bahwa yang dimaksud oleh penanya adalah meanyakan “kamu  itu masuk lewat mana” kok saya tidak lihat?) Yaitu dengan melihat jawaban orang yang ditanyanya yaitu jawabannya “ya pintulah masak lewat jendela” maknanya “ya saya lewat pintulah masa lewat jendela”.Jadi, akan sangat logis sekali jika keluar diganti dengan lewat.
Berarti, pembenaran kalimat tersebut menjadi
            A : “masuknya lewat mana, kok saya tidak lihat”?
            B : “ya pintulah masak lewat jeedela”.

4.   RIBUAN HP
      nexian next generation
      Belanaja minimal Rp 100.000* berhak mengikuti undian HP***
      Hadiah akan diundi selama program HUT sebanyak 4 priode         
(Sumber: majalah Alfa Midi, Edisi 23: 01 – 15 Desember 2009, pada halaman muka)
Penjelasan
Yang saya garis bawahi pada kalimat diatas merupakan letak kesalahan kalimat tersebut bahwa tidak dibenarkan kalimat itu menggunakan kata hadiah namun seharusnya menggunakan kata peserta sebab yang diundi bukanlah hadiah namun orang yang akan mendapat hadiahlah atau bahasa lainnya pesertalah yang akan diundi.
Klarifiksi
Kata hadiah harus diganti dengan kata peserta, jadi, kalimatnya akan berbunyi
      Belanaja minimal Rp 100.000* berhak mengikuti undian HP***
      Peserta akan diundi selama program HUT sebanyak 4 priode    

5. Laporan kirim
    (sumber: HP Sony Erecsion **, Menu-Pilihan Pesan-Setting-Laporan kirim)
Penjelasan
Kata-kata diatas ketika diucapkan maupaun dibaca sepertinya tidak enak, karena memang sebetulnya frasa itu anomali, artinya tidak bermakna. Sebagai pembuktian saja bahwa kata-kata tersebut tidak bermakna, Secara sintaksis sintaksis kata-kata itu tidak terstruktur, sehingga kita tidak bisa menentukan apakah itu kata, frasa, klausa, atau kalimat, oleh karena itu saya cukupkan dengan bilang kata-kata yaitu kata Laporan dan kirim,  Sebab untuk bilang itu “kata” saja malah salah. Secara semantik jika ada orang yang mengatakan “Laporan kirim”, mungkin orang yang mendengarnya bingung, mesti akan timbul pertanyaan “maksudnya apa?” Nah! Dengan sebab itulah semantik pun menyalahkannya, karena tak dapat dimengerti.   
Klarifiksi
Kata-kata diatas akan bisa mendapatkan makna jika kalimatnya akan diubah, yaitu mengubah kategori katanya, yang diubah yaitu kata kirim (verba) menjadi pengiriman (nomina). Sehingga bunyinya akan menjadi Laporan pengiriman. Nah! Kalau modelnya begini maknanya jelas, strutusnya pun benar.

6.   Jumiri Aziz            : “Uangku kok cepat banget habisnya, Aku malu minta lagi”
M. Syukri              : “Lho! saya Lho JUM, Barusan kemaren saya dikirim. karang dah abis”
(Lokasi percakapan di kos Jumiri Aziz Mahasiswa Pend Matematika, Tanggal 7 Desember 2009)
Penjelasan
Kalimat yang bercetak miring adalah kalimat yang cacat menurut semantik, menurut struktur sintaksis yang selanjutnya menjadi pedoman bagi semantik bahwa kalimat itu menyatakan makna “saya baru dikirim kemarin” berarti yang dikirim ialah saya bukan yang lainnya. Namun akankah demikian yang akan dimaksud oleh penutur? jawabnnya tidak! penutur bahwasanya ingin menyampaiakan pertnyataan yang kurang lebig begini “saya dikirimkan uang baru kemarin”. Nah! oleh sebab itu kalimat yang diucapkan oleh Lukma Hakim seogiayanya berbunyi “barusan kemarin saya dikirimkan uang”. sehingga bentuknya jelas.
Klarifiksi
jadi, kalimat itu salah yang benar adalah  barusan kemarin saya dikirimkan uang.

7. R2 nyalakan lampu di siang hari.
(Sumber: Rambu-rambu lalu lintas di Perempatan Kepanjen dekat lampu stopan)
Penjelasan
Data di atas menurut teori semantik tidak berterima sebab kalimat itu tidak logis dan tidak sesuai dengan fakta. Mengapa demikian padahal kelihatannya baik-baik saja? Baik, sekarang kita telusuri makna yang timbul dari proposisi tersebut bahwa “R2 tidak nyalakan lampu di sinang hari” inferensinya “himbauan kepada R2 untuk menyalakan lampu pada waktu siang hari” berarti pemahaman terbaliknya bahwa tidak ada himbauan atau keharusan kepada R2 untuk menyalakan lamu di siang malam. Mengapa demikian? karena struktur kalimatnya yang rancau bahwa di sana tidak ada konjungsi maka ini menjadi fatal, sebab kalimat di atas adalah kalimat elips yaitu membuang induk kalimatnya karena memang tuntutannya demikian yaitu tidak perlu disebut induknya karena semua orang sudah tahu. Nah! namun karena penghilangan konungsi ini membuat maknanya menjadi kacau. konjungsi yang dihilangkan yaitu meski.
klarifikasi
kalimat tersebut harus ditambahkan dengan konjung meski sebelum preposisi di sehingga kalimatnya akan berbunyi R2 nyalakan lampu meski di siang hari. derngan demikian maknanya utuh.


8. HATI-HATI BANYAK ANAK KECIL.
(Sumber: Pintu masuk Gang Melati RT 3 RW 2  Klayatan III Malang )
Penjelasan     
Kalimat di atas sungguh mengherankan bagi saya, HATI-HATI adalah kata himbauan untuk suatu bahaya, lantas sekarang berbahyakah anak kecil, kok kita disuruh kati-hati sama mereka. menurut saya pemahaman kita selama ini salah terhadap pemaknaan kalimat di atas, saya akan buktikan dengan beberapa himbauan yang serupa dengan kalimat di atas 
HATI-HATI OMBAK BESAR.
HATI-HATI TEGANGAN BESAR.
HAT-HATI SENGATAN LISTRIK.
HATI-HATI BANYAK TERJADI KECELAKAAN.
HATI-HATI TIKUNGAN TAJAM.
HATI-HATI JALAN LICIN.
Nah! semua himbauan tersebut adalah himbauan karena ada yang berbahaya bagi jiwa sehingga disuruh berhati-hati, berarti kalau kita mengikuti bentuk ini, anak kecil juga berbahya dong! oleh karena itu himbauan itu tidaklah cocok berbunyi demikian.
Klarifikasi
Untuk membetulkan kalimat itu kita harus merubah bentuknya yaitu HATI-HATI kita ganti dengan bentuk lain, bentuk lain itu yang jelas bermakna untuk mengingatkan bahwa di sana banyak anak kecil sehingga para pengemudi atau pengendara menurunkan lajunya seperti
JANGAN CEROBAH BANYAK ANAK KECIL
PELAN-PELAN BANYAK ANAK KECIL
INGAT! BANYAK ANAK KECIL.
TURUNKAN KECEPATAN BANYAK ANAK KECIL

9. BEBAS PARKIR                        
(Sumber: Tembok Halaman Depan Alfa Mart)
Penjelasan
Bebes parkir maknanya setiap orang boleh parkir dimana saja dia mau, hadap manapun dia suka, bagaimanapun cara yang dia inginkan, mau ditaruh di atas mobil yang didekatnya, mau menutupi jalan masuk atau menutupi pintu masuk. namun tidaklah demikkian kan? kalau mengerjakan hal tersebut kan dimarahi.  Tapi tulisannya BEBAS PARKIR namun ada larangan tertentu. Berarti kalau begini kata-kata himbauanmya yang salah, seharusnya itu tidak berbunyi demikian, BEBASnya dihilangkan diganti dengan AREA atau TEMPAT.    

Klarifikasi
Bebas diganti dengan area atau tempat, sehingga kalau begini setiap orang mesti berlaku seperti bagaimana layaknya, tidak bisa sembarangan karena semuanya sudah paham mana saja yang dijadikan tempat parkir, dan bagaimana batasan di harus parkir. Ataupun tidak demikian bolehlah mengatakan PARKIR GRATIS. 

10.  keluar masuk pintu ditutup
(Sumber: pintu kos-kosan )
Penjelasan:
Saya kadang tersenyum kalau melihat tulisan itu di pampang, tapi masih saja dicantumkan. Mungkin orang jika tahu saya tersenyum dengan tulisan itu mereka akan heran. Baiklah saya akan jelaskan! Yang saya senyumkan dari kalimat itu “masak mau keluar masuk pintu kok ditutup” lantas mau keluar masuk lewat mana kalau pintu ditutup? dengan penjelasan tersebut pasti kita paham dengan sendirinya.

klarifikasi
seharusnya kalimat itu bukan berbunyi demikian, namun yang tepat yaitu “setelah keluar masuk pintu ditutup” Nah! berarti perintahnya disini adalah setelah kita melakukan pekerjaan masuk atau keluar lewat pintu itu kita diharuskan untuk menutup kembali.  jadi, kita bisa keluar masuk dengan konsekuaensi setelah itu pintu ditutup.







  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright: Blog Trik dan Tips - http://blogtrikdantips.blogspot.com/2012/04/cara-membuat-burung-terbang-twitter.html#ixzz1wvdLqFy3 Tolong sertakan link ini jika mengkopi artikel diatas. Terima kasih